Minggu, 15 Maret 2015

kedudukan sosiolinguistik dengan linguistik murni



sosiolinguistik merupakan ilmu yang mengkaji linguistik yang dihubungkan
dengan faktor sosiologi. Dengan demikian, sosiolinguistik tidak meninggalkan linguistik.
Apa yang dikaji dalam linguistik (ilmu yang mengkaji bahasa sebagai
fenomena yang inedependen) dijadikan dasar bagi sosiolinguistik untuk menunjukkan
perbedaan penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan faktor sosial. Apa yang dikaji
dalam linguistik, meliputi apa yang ditelaah De Saussure, kaum Bloomfieldien
(Bloomfield, Charles Fries, dan Hocket) serta kaum Neo Bloomfieldien dengan deep structuredan
surface structurenya, dipandang oleh sosiolinguis sebagai bentuk
bahasa dasar yang ketika dikaitkan dengan pemakai dan pemakaian bahasa akan
mengalami perubahan dan perbedaan. Kajian mengenai fonologi, morfologi, struktur
kalimat, dan semantik leksikal dalam linguistik dipakai oleh sosiolinguistik untuk
mengungkap struktur bahasa yang digunakan oleh tiap tiap kelompok tutur sesuai
dengan konteksnya. Karenanya, tidaklah mungkin seorang sosiolinguis dapat mengkaji
bahasa dengan tanpa dilandasi pengetahuan mengenai linguistik murni itu.
Sosiolinguistik mengkaji wujud bahasa yang beragam karena dipengaruhi oleh
faktor di luar bahasa (sosial), yang dengan demikian makna sebuah tuturan juga
ditentukan oleh faktor di luar bahasa. Untuk dapat mengungkap wujud dan makna
bahasa sangat diperlukan pengetahuan tentang linguistik murni (struktur bahasa),
supaya kajian yang dilakukan tidak meninggalkan objek bahasa itu sendiri.

hubungan linguistik dan sosiologi

Istilah sosiolinguistik  muncul pada tahun 1952 dalam karya Haver C. Currie yang merupakan gabungan dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia dalam masyarakat dan mengenai lembaga – lembaga serta proses sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah ilmu bahasa atau bidang yang menjadikan bahasa sebagai objek kajian. Salah satu teori sosiolinguistik yang bisa dipakai sebagai rujukan adalah teori dari Nababan, bahwa pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan… disebut Sosiolinguistik (oleh Nababan 1984:2 dalam Sosiolinguistik Perkenalan Awal)
Sosiolinguistik merupakan gabungan antara sosiologi dan disiplin linguistik. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat namun berbeda kajiannya. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga sosial dan segala masalah sosial dalam satu masyarakat, akan diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri denagan lingkungannya, masing-masing dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.
Istilah sosiologi bahasa sangat berkaitan dengan sosiolinguistik. Bahkan banyak orang menganggap bahwa keduanya sama. Namun jika diteliti, keduanya mempunyai perbedaan. Perbedaan tersbut diungkapkan oleh Fishman, pakar sosiolinguistik yang andilnya sangat besar dalam kajian sosiolinguistik. (Siti Nuranisah, Sosiologi Bahasa, imajiideku.blogspot.com/.../hakikat-sosiolinguistik-dan-sosiologi.htm

Formal dalam Kamus Ilmiah Popular adalah : formil ; resmi; sah; secara teratur; dengan sungguh-sungguh; sesuai dengan adat kebiasaan.  ( Partanto, Pius A. dan M. Dahlan al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Arkola. Surabaya. 1994 ) Sedangkan material adalah : kebendaan; sifat materi; bahan..
Namun ketika masuk pada objek suatu ilmu, maka makna formal dan material berubah sesuai dengan keilmuan tersebut. Objek formal bermakna kepada ilmu yang kita pelajari tersebut yang mengandung ontology, epistemology dan aksiologi seperti sosiologi, linguistik, psikologi dan sebagainya. Sedangkan objek material adalah realita yang ada pada ilmu yang kita pelajari, contoh seperti sosiolinguistik membahas realita kebahasaan dalam ranah sosiologi.
Objek formal dalam kajian sosiolinguistik adalah sosiologi. Sementara objek materialnya adalah bahasa. Maksudnya adalah bahasa yang diteliti menurut pendekatan sosiologi.
Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai bahasa melainkan dilihat dan didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat manusia (Chaer, 2004: 3).
1.      Sosiolinguistik adalah ilmu tata bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial; cabang linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial (KBBI, 2008 : 1332).
2.      Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer, 2004:2).
3.      Menurut sejumlah ahli (Wardaugh, 1986, Holmes, 1995) sosiolinguistik adalah cabang ilmu bahasa yang berusaha menerangkan korelasi anatar perwujudan struktur atau elemen bahasa dengan faktor – faktor sosiokultural pertuturannya…(Dalam Wijana, 2010: 11).
4.      Kridalaksana mengatakan :”Sosiolinguistik yaitu cabang linguistik yang berusaha untuk menjelaskan ciri – ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri – ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri – ciri sosial (dalam Pateda, 1987: 2).

hakikat sosiolinguistik menurut para ahli

pengertian sosiolinguistik
  Sosio adalah masyarakat, dan linguistik adalah kajian bahasa. Jadi sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkam dengan kondisi kemasyarakatan [dipelajari oleh ilmu-ilmu sosial khususnya sosiologi]. Istilah sosiolinguistik muncul pada tahun 1952, dalam karya Haver C. Currie yang menyarankan perlu adanya penelitian dengan hubungan antara perilaku ujaran dengan status social . Fishman sendiri dalam bukunya yang terbit tahun 1970, menggunakan nama sosiolinguistics , tapi pada tahun 1972 menggunakan nama sociology of language. Haliday seorang linguis Inggris, yang banyak memperhatikan segi kemasyarakatan bahasa , dalam bukunya The Linguistics Science and Language Teacing, yang menggunakan istilah institutional, lintics Sciense and Language Teaching.
            Menurut KBBI Daring, sosiolinguistik adalah ilmu tentang bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial; cabang linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial.
(http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php)
            Ferdinaen Saragih (2008) dalam http: //sigodang. blogspot. Com /2008/10/ pengertian-sosiolinguistik-selengkapnya.html) menyebutkan pengertian sosiolinguistik yaitu cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya.
Selain itu, terdapat juga beberapa pengertian linguistik lainnya menurut beberapa ahli linguistik:
1. Abdul Chaer (2004:2) berpendapat bahwa intinya sosiologi itu adalah kajian yang objektif mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.
2. Sumarsono (2007:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai linguistik institusional yang berkaitan dengan pertautan bahasa dengan orang-orang yang memakai bahasa itu.
3. Rafiek (2005:1) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai studi bahasa dalam pelaksanaannya itu bermaksud/bertujuan untuk mempelajari bagaimana konvensi-konvensi tentang relasi penggunaan bahasa untuk aspek-aspek lain tentang perilaku sosial.
4. Booiji (Rafiek, 2005:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam pemakaian bahasa dan yang berperan dalam pergaulan.
5. Wijana (2006:7) berpendapat bahwa sosiolinguistik merupakan cabang linguistik yang memandang atau menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakai bahasa itu di dalam masyarakat. Pendapat tersebut pada intinya berpegang pada satu kenyalaan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, akan tetapi sebagai masyarakat sosial.
6. Fishman, Ia memberikan definisi sosiolinguistik sebagai the study of the characteristics of language varities, the characteristics of their functions, and the characteristics of their speakers as these three constantly interact, change, and change one another within a speech community.
7. Nababan, mengatakan bahwa sosiolinguistik merupakan pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan.
8. Wikipedia, sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa digunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan masyarakat suatu wilayah sebagai subyek atau pelaku berbahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.
9. Fasold (1993: ix) mengemukakan bahwa inti sosiolinguistik tergantung dari dua kenyataan. Pertama, bahasa bervariasi yang menyangkut pilihan bahasa-bahasa bagi para pemakai bahasa. Kedua, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan pikiran-pikiran dari seseorang kepada orang lain.
Zakii (2008) dalam http://sastrainggris.2forum.biz/t84-pengertian-sosiolinguistik.
Beberapa pengetrian sosiolinguistik yang lain yaitu
1. Sociolinguistiek is de studie van tall en taalgebruik in de context van maatschapij en kultuur. Sosiolimguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam konteks sosial dan kebudayaan. (Rene appel, Gerad Hubert, Greus Meijer, 1976:10).
2. Sociolinguistiek is subdisiplin van de taalkunde , die bestudert welke social faktoren een rol nspelen in het taalgebruik er welke taal spelt in het social verkeer. Sosiolinguistik adalah subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dan pergaulan sosial. (G.E. Booij, J.G. Kersten, dan H.J Verkuyl, 1975:139).
3. Sosiolinguistcs is the study of language operation, it’s purposeis to investigatehow the convention of the language use relate to other aspects of social behavior. (Sosiolinguistik adalah kajian bahasa dalam penggunaannya, dengan tujuan untuk meneliti bagaimana konveksi pemakaian bahasa berhubungan dengan aspek-aspek lain dari timgkah laku sosial.) (C.Criper dan H.G.Widdowson dalam J.P.B Allen dan S.Piet Corder, 1975:156).
4. Sosiolinguistics is a developing subfield of linguistics which takes speech variation as it’s focus, viewing variation or it social context. Sociolinguistics is concerned with the correlation between such social factors and linguistics variation. (Sosiolinguistik adalah pengembangan subbidang yang memfokuskan penelitian pada variasi ujaran, serta mengkajinya dalam suatu konteks sosial. Sosiolinguistik meneliti korelasi antara faktor-faktor sosial itu dengan variasi bahasa.) (Nancy Parrot Hickerson, 1980:81).