Minggu, 15 Maret 2015

hubungan linguistik dan sosiologi

Istilah sosiolinguistik  muncul pada tahun 1952 dalam karya Haver C. Currie yang merupakan gabungan dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia dalam masyarakat dan mengenai lembaga – lembaga serta proses sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah ilmu bahasa atau bidang yang menjadikan bahasa sebagai objek kajian. Salah satu teori sosiolinguistik yang bisa dipakai sebagai rujukan adalah teori dari Nababan, bahwa pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan… disebut Sosiolinguistik (oleh Nababan 1984:2 dalam Sosiolinguistik Perkenalan Awal)
Sosiolinguistik merupakan gabungan antara sosiologi dan disiplin linguistik. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat namun berbeda kajiannya. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga sosial dan segala masalah sosial dalam satu masyarakat, akan diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri denagan lingkungannya, masing-masing dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.
Istilah sosiologi bahasa sangat berkaitan dengan sosiolinguistik. Bahkan banyak orang menganggap bahwa keduanya sama. Namun jika diteliti, keduanya mempunyai perbedaan. Perbedaan tersbut diungkapkan oleh Fishman, pakar sosiolinguistik yang andilnya sangat besar dalam kajian sosiolinguistik. (Siti Nuranisah, Sosiologi Bahasa, imajiideku.blogspot.com/.../hakikat-sosiolinguistik-dan-sosiologi.htm

Formal dalam Kamus Ilmiah Popular adalah : formil ; resmi; sah; secara teratur; dengan sungguh-sungguh; sesuai dengan adat kebiasaan.  ( Partanto, Pius A. dan M. Dahlan al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Arkola. Surabaya. 1994 ) Sedangkan material adalah : kebendaan; sifat materi; bahan..
Namun ketika masuk pada objek suatu ilmu, maka makna formal dan material berubah sesuai dengan keilmuan tersebut. Objek formal bermakna kepada ilmu yang kita pelajari tersebut yang mengandung ontology, epistemology dan aksiologi seperti sosiologi, linguistik, psikologi dan sebagainya. Sedangkan objek material adalah realita yang ada pada ilmu yang kita pelajari, contoh seperti sosiolinguistik membahas realita kebahasaan dalam ranah sosiologi.
Objek formal dalam kajian sosiolinguistik adalah sosiologi. Sementara objek materialnya adalah bahasa. Maksudnya adalah bahasa yang diteliti menurut pendekatan sosiologi.
Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai bahasa melainkan dilihat dan didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat manusia (Chaer, 2004: 3).
1.      Sosiolinguistik adalah ilmu tata bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial; cabang linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial (KBBI, 2008 : 1332).
2.      Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer, 2004:2).
3.      Menurut sejumlah ahli (Wardaugh, 1986, Holmes, 1995) sosiolinguistik adalah cabang ilmu bahasa yang berusaha menerangkan korelasi anatar perwujudan struktur atau elemen bahasa dengan faktor – faktor sosiokultural pertuturannya…(Dalam Wijana, 2010: 11).
4.      Kridalaksana mengatakan :”Sosiolinguistik yaitu cabang linguistik yang berusaha untuk menjelaskan ciri – ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri – ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri – ciri sosial (dalam Pateda, 1987: 2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar