Istilah
sosiolinguistik muncul pada tahun 1952 dalam karya Haver C. Currie yang
merupakan gabungan dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian
yang objektif dan ilmiah mengenai manusia dalam masyarakat dan mengenai lembaga
– lembaga serta proses sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan
linguistik adalah ilmu bahasa atau bidang yang menjadikan bahasa sebagai objek
kajian. Salah satu teori sosiolinguistik yang bisa dipakai sebagai rujukan
adalah teori dari Nababan, bahwa pengkajian bahasa dengan dimensi
kemasyarakatan… disebut Sosiolinguistik
(oleh Nababan 1984:2 dalam Sosiolinguistik
Perkenalan Awal)
Sosiolinguistik
merupakan gabungan antara sosiologi dan disiplin linguistik. Keduanya mempunyai
hubungan yang sangat erat namun berbeda kajiannya. Sosiologi adalah kajian yang
objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai
lembaga-lembaga sosial dan segala masalah sosial dalam satu masyarakat, akan
diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri denagan lingkungannya,
masing-masing dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang
mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek
kajiannya.
Istilah
sosiologi bahasa sangat berkaitan dengan sosiolinguistik. Bahkan banyak orang
menganggap bahwa keduanya sama. Namun jika diteliti, keduanya mempunyai
perbedaan. Perbedaan tersbut diungkapkan oleh Fishman, pakar sosiolinguistik
yang andilnya sangat besar dalam kajian sosiolinguistik. (Siti Nuranisah,
Sosiologi Bahasa, imajiideku.blogspot.com/.../hakikat-sosiolinguistik-dan-sosiologi.htm
Formal
dalam Kamus Ilmiah Popular adalah :
formil ; resmi; sah; secara teratur; dengan sungguh-sungguh; sesuai dengan adat
kebiasaan. ( Partanto, Pius A. dan M.
Dahlan al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Arkola. Surabaya. 1994 ) Sedangkan material adalah :
kebendaan; sifat materi; bahan..
Namun
ketika masuk pada objek suatu ilmu, maka makna formal dan material berubah sesuai
dengan keilmuan tersebut. Objek formal bermakna kepada ilmu yang kita pelajari
tersebut yang mengandung ontology, epistemology dan aksiologi seperti
sosiologi, linguistik, psikologi dan sebagainya. Sedangkan objek material
adalah realita yang ada pada ilmu yang kita pelajari, contoh seperti
sosiolinguistik membahas realita kebahasaan dalam ranah sosiologi.
Objek formal dalam kajian sosiolinguistik adalah sosiologi.
Sementara objek materialnya adalah bahasa. Maksudnya adalah bahasa yang
diteliti menurut pendekatan sosiologi.
Sebagai
objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai bahasa
melainkan dilihat dan didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di
dalam masyarakat manusia (Chaer, 2004: 3).
1.
Sosiolinguistik
adalah ilmu tata bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial; cabang
linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan
perilaku sosial (KBBI, 2008 : 1332).
2.
Sosiolinguistik
adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer, 2004:2).
3.
Menurut sejumlah ahli (Wardaugh, 1986, Holmes,
1995) sosiolinguistik adalah cabang ilmu bahasa yang berusaha menerangkan
korelasi anatar perwujudan struktur atau elemen bahasa dengan faktor – faktor
sosiokultural pertuturannya…(Dalam Wijana, 2010: 11).
4.
Kridalaksana mengatakan :”Sosiolinguistik
yaitu cabang linguistik yang berusaha untuk menjelaskan ciri – ciri variasi
bahasa dan menetapkan korelasi ciri – ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri
– ciri sosial (dalam Pateda, 1987: 2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar